Halo, sahabat Bengkel Bunda
Apa kabar?
Tahukah sahabat, jika hari ini, 8 September 2022 diperingati sebagai Hari Literasi Internasional. Peringatan ini menjadi momen yang penting bagi perempuan untuk memberdayakan dirinya melalui literasi.
Hari Literasi Internasional 2022
Hari Literasi Internasional atau Hari Aksara Internasional ini diperingati setiap tanggal 8 September. Peringatan ini diinisiasi oleh UNESCO (Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB) sejak tahun 1967.
Penetapan hari literasi ini berangkat dari fakta masih tingginya angka buta huruf di seluruh dunia. Tak hanya itu, literasi adalah hal yang sangat bagi kelanjutan harkat dan martabat manusia.
Literasi sendiri diartikan sebagai seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan berbahasa.
Tema Hari Literasi Internasional tahun ini adalah "Transforming Literacy Learning Spaces". Peringatan tahun ini menjadi kesempatan untuk memikirkan kembali pentingnya ruang belajar literasi untuk membangun ketahanan dan memastikan pendidikan yang berkualitas, adil, dan inklusif untuk semua.
Perempuan dan Literasi
Sahabat Bengkel Bunda, literasi ini sangat berkaitan erat dengan perempuan. Tingkat literasi perempuan masih rendah. Masih banyak perempuan yang buta huruf.
Padahal, perempuan punya peran penting dalam literasi ini. Apalagi, di era digital seperti ini. Di mana banyak sekali informasi yang bisa diakses perempuan berkaitan dengan perannya dalam pengasuhan anak.
Tak hanya untuk melek informasi, kecakapan literasi digital perempuan juga diperlukan untuk menghindari anak terpapar efek negatif digitalisasi, mulai dari bullying hingga pornografi.
Berdayakan Diri Melalui Literasi
Oleh karena itu, sudah selayaknya perempuan memberdayakan dirinya melalui literasi. Bagaimana caranya?
Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan perempuan untuk memberdayakan dirinya melalui literasi.
1. Membaca buku
Buku sumber ilmu pengetahuan. Memberdayakan diri melalui literasi dimulai dari rajin membaca buku. Ditengah kesibukannya, perempuan harus menyempatkan waktu untuk membaca buku. Sediakan waktu minimal 10 menit per hari untuk membaca buku.
Baca Juga : Pede Menulis Buku Solo
2. Cek fakta
Di era digital seperti ini, kita bisa dengan mudah menerima informasi. Saat menerima informasi, pastikan selalu cek fakta terlebih dahulu. Agar terhindar dari informasi palsu atau hoax.
Baca Juga : Tips Menulis Bagi Ibu Rumah Tangga
3. Bijak bermedia sosial
Media sosial tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Tak perlu menghindari media sosial, hanya perlu bijak dalam menghadapinya. Ikuti akun-akun media sosial yang membawa dampak positif, agar timeline kita juga selalu memiliki aura yang positif.
4. Bergabung dengan komunitas
Bergabung dengan komunitas literasi bisa membantu perempuan untuk memberdayakan dirinya. Banyak komunitas literasi perempuan yang bisa diikuti. Contohnya KLIP (Kelas Literasi Ibu Profesional), IIDN (Ibu-Ibu Doyan Nulis), Blogger Perempuan, BBBBClub (Buibu Baca Buku Book Club), dan lain sebagainya.
5. Mengikuti pelatihan literasi
Tidak ada salahnya juga untuk mengikuti pelatihan literasi. Misalnya, ikut pelatihan menulis dari Bengkel Bunda yang akan segera digelar. Agar perempuan tak hanya rajin membaca, tapi juga bisa menulis, mengikat ilmu.
Baca Juga : Pelatihan Menulis Bengkel Bunda
Perempuan, Yuk Berdayakan Diri Melalui Literasi
Selamat Hari Literasi Internasional. Semoga peringatan tahun ini jadi momentum bagi kebangkitan literasi perempuan. Perempuan, yuk berdayakan diri melalui literasi.
Intes melakukan pelatihan literasi menurutku penting karena kegiatan itu juga bisa nambah ilmu dan kita juga bisa berbagi informasi ke yang lain :)
ReplyDeleteMbak, apakah pelatihan menulis dari Bengkel Bunda ini akan diadakan di kota-kota besar se-Indonesia? Atau hanya di daerah tertentu?
ReplyDeletesepakat, perempuan memang harus memiliki kemampuan literasi yang baik, apalagi di era digital gini. Saya suka miris kalau ada perempuan yang mengumbar aib pasangan/keluarganya di media sosial. Emang mesti bijak dalam menggunakan media sosial
ReplyDeleteSelain ikut pelatihan, gabung juga dengan komunitas ya mbak, agar makin nambah jejaring pertemanan dengan yang satu hobi. Literasi bagi perempuan penting agar bisa menuliskan perasaannya dengan lebih baik, intinya saring sebelum sharing
ReplyDeleteBetul sekali. Literati bagi perempuan emang penting. Plus gabung Komunitas. Jadi bisa ketemu teman sefrekuensi
DeleteKalau perempuan sudah berliterasi tinggi, InsyaAllah keturunannya pun begitu. Karena biasanya seorang ibu menjadi guru pertama bagi anak-anaknya
ReplyDeleteSepakat dengan Bunda Keke, perempuan berliterasi tinggi akan menurun ke keturunannya. Ibu yg terdekat dengan anak dan bondingnya lebih kuat.
ReplyDeleteTidak salah perempuan harus berpendidikan tinggi untuk bisa mendidik anaknya dg baik.
Setuju banget mom, kita perempuan penting banget berliterasi tinggi. Cakap pengetahuan, berwawasan luas dan bijak bersosial media. Tulisan bermanfaat
ReplyDeleteSetuju banget, perempuan harus melek literasi ya. Agar kita bisa mewariskan ilmu dan pengetahuan yang baik bagi anak-anak kita juga lingkungan jika memungkinkan.
ReplyDeleteMakasih sharing ilmunya :)
Ini mencerahkan bangettt mba.
ReplyDeleteMemang siapapun kudu melek literasi
Gabung komunitas jg pentiiiingg bgt
Setuju bgt. Ngomong2 soal literasi zaman noww udah banyak bgt channel yg bikin kita jd pinter. udah ada internet gini kan?
ReplyDeleteMenjadi seorang wanita di era digital seperti saat ini harus melek literasi agar tidak terjebak pada berita hoax yang menyesatkan sekaligus dapat mewariskan ilmu yang baik kepada keturunan kelak..
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteBijak bermedia sosial. Terutama ketika jalur informasi semakin luas dan mudah diakses ya mbak. Literasi digital harus semakin ditingkatkan.
ReplyDeleteSetuju banget para bunda harus melek literasi ya termasuk literasi digital agar bisa bijak bermedia sosial dan menggunakan media sosial untuk hal-hal positif seperti mencari informasi, menambah skill dan wawasan bukan untuk war atau ngejulid
ReplyDeleteBergabung dengan komunitas ini banyak banget manfaatnya. Selain bisa belajar kita juga bisa menyimak pengalaman sesama member komunitas. Dimana pengalaman itu justru guru yg paling berharga ya
ReplyDeletePerempuan dan literasi itu double combo untuk pengasuhan. Karena ibu2 yang melek literasi jadi lebih cerdas dan bijak
ReplyDeleteSering banget dapat hoax2 dari grup WA tu yang paling parah, apalagi yang nyebar ibuk2 huwaahh. Emang penting banget ya cerdas berliterasi buat para perempuan khususnya ibu2 supaya bisa memberikan contoh yang baik utk anak2 plus gak gampang tersulut esmosi juga.
ReplyDeletewaaah aku kaget mampir ke sini. Hai hai Teh Dian dan Mbak Dian.
ReplyDeleteliterasi penting banget termasuk buat para bunda. Sekarang materi pelajaran sekolah juga menyangkut literasi, kan. Ortunya perlu belajar lagi supaya lebih kritis menyikapi berita.
Yuk yuuukk... perempuan jangan mau tertinggal yaaa.. kuatkan literasi agar bisa menguasai berbagai pengetahuan yang bermanfaat.
ReplyDeleteSebelum menikah, aku lumayan rajin baca. Setelah menikah agak berkurang, setelah punya anak, makiiin berkurang. Huhu. Harus dipaksain sih baca buku, bener deh 10 menit sehari pun nggak apa-apa. Dengan literasi, perempuan pasti bisa berdaya.
ReplyDeleteAh, betul
ReplyDeleteSampai lupa kalau ada literasi inernasional yang diperingati kemarin
Bismillah deh ya sebagai perempuan harus tetap cerdas dan punya wawasan
Kalau mau berliterasi dengan asyik dan sekalian berkarya, memang harus ikut komunitas menulis. Atau minimal grup menulis. Dan usahakan mulai bijak bermedsos agar saat terkenal nanti tidak kena lemparan bom haters.
ReplyDeletesepakat, seorang perempuan apalagi menjadi seorang ibu harus melek literasi. sedih bgt, kalau ada seorang ibu yang buta huruf. dan sepakat bgt, kalau seorang ibu jangan malas membaca, bijak menggunakan medsos, dan kalau bisa ya gabung komunitas.
ReplyDelete